Sinode
GKPB
NEWS
Sinode GKPB
Gereja Kristen Protestan di Bali
Jl. Raya Kapal No 20, Kapal - Mengwi - Mangupura - Bali
Telp: (0361) 2747624 / 4425362 | Fax: (0361) 4424862 | Email: sinode.gkpb@gmail.com
Duka AirAsia

Sinode GKPB menyatakan turut berdukacita atas para korban yang meninggal akibat hilangnya pesawat AirAsia dengan Nomor Penerbangan QZ 8501 pada Minggu (28/12/2014) di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Sejak ada kabar jatuhnya AirAsia QZ 8501 yang berangkat dari Bandara Udara Juanda, Surabaya, menuju Singapura, gereja-gereja di Indonesia cukup banyak mendoakan para korban dan keluarga korban dalam doa syafaat Kebaktian atau Misa Minggu. Umat Kristen mendoakan agar keluarga korban yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan serta usaha evakuasi jenazah dan pencarian pesawat dan black box-nya dapat berjalan dengan baik dan berhasil.
 

Sebanyak 41 penumpang AirAsia QZ8501 yang jatuh pada hari Minggu pekan  lalu yang membawa 162 orang di dalamnya adalah anggota jemaat dari Gereja Mawar Sharon Surabaya.

The Christianity Today, mengutip laporan The Straits Times, mengatakan 41 penumpang AirAsia adalah anggota jemaat Mawar Sharon, sebuah ‘megachurch’ beranggotakan sekitar 30.000 orang. Di kalangan para korban tersebut bepergian ke Singapura untuk berlibur.

Sejumlah media lain mengatakan jumlah anggota jemaat Mawar Sharon yang ada di AirAsia QZ8501 adalah 46 orang  terdiri dari 14 keluarga.

Pendeta Gereja tersebut, Philip Mantofa, mengatakan terkejut ketika mengetahui banyaknya anggota gerejanya yang berada di pesawat yang nahas itu. Namun, ia menguatkan keluarga korban agar tragedi itu tidak mengguncang iman mereka.

“Banyak hal tidak dapat kita mengerti, tetapi Tuhan lebih besar dari semua ini,” kata Pendeta Mantofa, seperti dikutip Daily Mail.

Pendeta Philip tidak menyebutkan nama-nama anggota jemaat Gereja Mawar Sharon yang menjadi korban. Situs resmi Gereja ini, sampai pagi ini belum menayangkan informasi apa pun terkait dengan anggota jemaat mereka yang menjadi korban QZ 8501.

Selain dari Gereja Mawar Sharon, paling tidak lima orang lagi penumpang QZ8501 adalah anggota jemaat Gereja Bethany Surabaya.

Sementara, satu keluarga muda misionaris Kristen berasal dari Korea Selatan juga ada dalam penerbangan tersebut. Mereka adalah Park Seong-beom, 37, istrinya, Lee Kyung-hwa dan putri mereka Park Yuna, berusia 11 tahun, dilaporkan, mereka terbang ke Singapura untuk memperpanjang visa perjalanan agar dapat terus bekerja sebagai misionaris di Indonesia.

Selain itu,  ada 27 penumpang yang merupakan umat Katolik setempat. Juga dilaporkan beberapa orang anggota Gereja Kristen Indonesia (GKI) ikut berada dalam penerbangan.

“Jangan tanya mengapa (ini terjadi), sebab bertanya mengapa dapat melemahkan iman dan pengharapan,” kata  Pastor Agustinus Tri Budi Utomo, dari keuskupan Surabaya, kepada The Wall Street Journal.

Tragedi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 juga membuat  keluarga besar Universitas Kristen Petra Surabaya kehilangan sembilan anggotanya.  Dilaporkan sembilan penumpang pesawat itu merupakan mahasiswa dan alumni UK Petra. Informasi ini dikemukakan oleh akun twitter pers mahasiswa UK Petra Genta.

Empat mahasiswa  UK Petra yang jadi korban -  Brian Youvito, Elisabeth Youvita, Stephanie Gunawan, dan Steven Gunawan. Sedangkan lima alumni – Juanita Limantara, Bob Hartanto Wijaya, Ruth Nathalia M Puspitasari, Ria Ratna Sari, dan Christanto Leoma Hutama.

Sejumlah sekolah Kristen di Surabaya juga kehilangan murid karena termasuk di antara korban AirAsia QZ8501.

Sekolah-sekolah itu masing-masing adalah: SD Stella Maris yang kehilangan siswanya, Andiran Fernando (6 tahun), SD dan SMP Kristen Elyon -  kehilangan Jie Stevie Gunawan (10 tahun), Marianne Claudia Ardhi (11 tahun) dan Michelle Cuemency Ardhi (13 tahun), SD Kristen Petra yang kehilangan Kenneth Mathew Gunawan (10 tahun), SD Intan Permata Hati kehilangan Nikolas Theo Santosa (10), dan Soesilo Elbert (11), SD Santa Clara kehilangan Steven Michelle Ang.

Selasa, 06 Jan 2015 | Oleh: admin sinode

disunting dari PGI