Kreatif Menggunakan media Sosial Dalam Membagikan Kisah Alkitab
Bercerita tentang kisah Alkitab kepada anak- anak adalah hal yang biasa dilakukan oleh Guru-Guru Sekolah Minggu, baik itu dalam ibadah sekolah minggu juga ibadah lainnya. Namun tantangannya adalah bagaimana cara penyanjian cerita itu sehingga menjadi menarik dan mudah dimengerti oleh anak-anak Sekolah Minggu.
Dalam kaitan dengan tantangan atas kreatifitas tersebut, Persekutuan Guru Sekolah Minggu & Remaja (PGSMR) Gereja Kristen Protestan di Bali mengadakan Lomba Bercerita Alkitab melalui penggunakan media sosial. Kepada semua peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan rekaman videonya dari tanggal 28 Februari - 21 Maret 2021. Tema yang diangkat dalam perlombaan ini adalah “Menjadi Pembawa Kabar Baik”.
Ada sebanyak 22 partisipan yang ikut berpartisipasi dalam perlombaan tersebut. Tidak hanya kreatifitas dalam bercerita, namun para peserta diajak untuk dapat mengemas cerita tersebut dalam bentuk video yang selanjutnya dibagikan melalui media sosial (Facebook).
Penilaian terhadap video yang masuk dilakukan oleh 3 dewan juri yang mewakili unsur bahasa, teologi dan alat praga. Dari kriteria tersebut, dicari juara 1 - 3 dan 1 juara favorit dengan video like terbanyak. Pemenang dalam lomba ini adalah Aziza Nurlaelly (GKPB Sabda Bayu – Singaraja) sebagai juara III, Ni Putu Dwi Larashati (GKPB Galang Ning Hyang – Abianbase) sebagai juara II, Febrinatiyas Nugraheni (GKPB Marga Rahayu – Bangli) sebagai Juara I. Sementara juara favorit diterima oleh Kadek Sus Indrawati (GKPB Galang Ning Hyang – Abianbase).
Penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba pada 13 April diberikan oleh Pdt. I Ketut Eddy Cahyana, M.Th., selaku Kadeptubin GKPB juga didampingi oleh Kabid khusus Sekolah Minggu, Remaja dan Pemuda Pdt. I Gusti Bagus Hery Kristian Sasmita, S.Th dan disaksikan oleh Pengurus PGSMR Pusat di Ruang Pertemuan Deptubin.
“Kita harus memanfaatkan kesempatan (era digital) ini dengan baik untuk memberitakan Kabar Baik dengan media, khususnya kepada anak-anak Sekolah Minggu dan masyarakat luas” demikian disampaikan oleh Pdt. Bagus. Sementara itu Pdt. Eddy menyampaikan peranan penting dan mulia guru-guru SM sebagai sebagai orang-orang yang pembentuk dan pencetak generasi GKPB sebagai generasi penerus gereja yang berkualitas dan berintegritas serta selalu up to date dengan konteks dan perkembangan zaman.
Mengapa peserta tertarik mengikuti lomba? Respons pemenang pun sangat beragam, diantaranya ingin coba berpartisipasi, dapat menjadi berkat dan bahkan ada yang mengatakan terpanggil untuk dapat mewartakan cerita Alkitab melalui pelayanan Sekolah Minggu.
Kedepan, Deptubin dalam programnya terus berupaya untuk dapat mendukung pelayanan PGSMR dalam bentuk pembinaan, pendampingan dan menemukan metode-metode yang relevan bagi pelayanan sekolah minggu. –by oka-
Jumat, 23 Apr 2021 | Oleh: admin sinode
disunting dari
DEPTUBIN GKPB