Menjadi Pembawa Damai Dalam Perspektif Etis dan Komunitas, Digital dan Keluarga, Serta Dasar Perdamaian Dalam Penangganan Konflik
Pada hari Rabu, 26 Februari 2025, Aula Gedung E Universitas Dyana Pura menjadi saksi pelaksanaan Seminar Perdamaian yang inspiratif! Acara yang merupakan kolaborasi antara Sinode GKPB (Deptubin) dan Universitas Dyana Pura ini mengangkat tema "Menjadi Pembawa Damai Dalam Perspektif Etis dan Komunitas, Digital dan Keluarga, Serta Dasar Perdamaian Dalam Penangganan Konflik" .
Seminar ini menghadirkan pembicara dari Fakultas Teologia Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), yaitu Pdt. Paulus Sugeng Widjaja, MAPS, Ph.D., yang memaparkan materi dengan penuh antusiasme di hadapan lebih dari 400 peserta yang hadir secara luring dan daring.
Dalam paparannya, Pdt. Paulus Sugeng menekankan pentingnya kebajikan sebagai fondasi utama dalam menciptakan dan mewujudkan perdamaian. Beliau mengajak peserta untuk merenungkan karakter diri melalui pertanyaan reflektif: "Who Am I and Who I Want To Become?" Pertanyaan ini menjadi pengingat bahwa pembentukan karakter yang baik adalah kunci menjadi pembawa damai.
Lebih lanjut, Pdt. Paulus Sugeng membagikan Pancadharma Perdamaian (Lima Kebajikan Perdamaian) yang menjadi panduan praktis dalam upaya mewujudkan perdamaian, yaitu:
1. Pengharapan (Hope)
2. Kerentanan (Vulnerability)
3. Kerendahan Hati (Humility)
4. Kesabaran (Forbearance)
5. Empati (Empathy)
Seminar ini mendapatkan respon yang sangat positif dari seluruh peserta. Semangat dan antusiasme peserta menjadi bukti bahwa topik perdamaian sangat relevan dan penting untuk terus digaungkan.
Kiranya melalui seminar ini, GKPB semakin meneguhkan komitmennya untuk Menjadi Gereja Pembawa Damai di tengah masyarakat!
Senin, 03 Mar 2025 | Oleh: admin sinode