Sinode
GKPB
NEWS
Sinode GKPB
Gereja Kristen Protestan di Bali
Jl. Raya Kapal No 20, Kapal - Mengwi - Mangupura - Bali
Telp: (0361) 4422726 / 4425117 | Email: sinode.gkpb@gmail.com
PELETAKAN SUBSTRAT TERUMBU KARANG DI PERAIRAN GONDOL - “Healing Ocean,Spreading Divine Love”

Rabu, 12 Februari 2025 – Di perairan Gondol  Bali menjadi saksi dari langkah penting dalam upaya pemulihan ekosistem terumbu karang. Sebuah acara peletakan substrat terumbu karang yang diprakarsai PBKW (Persekutuan Bapak Kristya Winangun) GKPB dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan masyarakat lokal, telah diselenggarakan di kawasan ini. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung keberlanjutan ekosistem laut yang penting dan memperbaiki kondisi terumbu karang yang terancam oleh berbagai faktor eksternal seperti pemanasan global, polusi, serta kerusakan akibat aktivitas manusia. Kerusakan lingkungan yang terjadi ini menyadarkan manusia secara khusus gereja tentang betapa pentingnya untuk menjaga lingkungan hidup.  
 
Sebagai langkah konkret upaya gereja dalam menjawab persoalan lingkungan dan bagaimana tindakan gereja dalam gerakan memulihkan dan melestarikan lingkungan maka PBKW GKPB melakukan kegiatan peletakan substrat terumbu karang. Substrat terumbu karang ini berfungsi sebagai media perlekatan untuk polip terumbu karang, yang nantinya akan tumbuh dan membentuk karang baru. Dengan memberikan substrat yang tepat, diharapkan proses pemulihan terumbu karang dapat berjalan lebih cepat dan efektif. Dengan memulihkan terumbu karang, kegiatan ini diharapkan dapat mendukung keberagaman hayati laut yang ada di perairan Gondol. Terumbu karang adalah habitat bagi banyak spesies ikan dan organisme laut, yang mana keberadaannya sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.
 
Acara peletakan substrat dimulai pada pagi hari yang dihadiri MSH GKPB, Deptubin GKPB, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali, Polres Gerokgak, Perbekel Desa Penyabangan, Bendesa Adat Penyabangan, Babinkamtibmas Desa Penyabangan, Babinsa Desa Penyabangan, Kepala Dusun Gondol, Pemangku Pura Gunung Gondol, Kelompok Nelayan Sinar Baru, Ketua LSM Coral Conservation Community, Pengurus Majelis Wilayah Bali Utara, Majelis GKPB Jemaat Air Hidup Banyupoh, Majelis GKPB Jemaat Patas Tinga – Tinga,Majelis GKPB Jemaat Mutiara Kasih Sumberkima.
 
Dalam sambutannya MSH GKPB dan Perbekel Desa Penyabangan menyampaikan serta menekankan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak dalam menjaga kelestarian laut dan sumber daya alam di Bali. Mereka juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Setelah sambutan, para peserta yang terdiri dari ahli biologi laut, penyelam profesional, dan pengurus Pusat PBKW melakukan sesi pengarahan mengenai teknik dan prosedur peletakan substrat yang benar. Pengetahuan ini sangat penting untuk memastikan bahwa substrat diletakkan dengan aman tanpa merusak ekosistem laut yang ada.
 
Peletakan substrat dilakukan dengan menggunakan perahu dan diletakkan secara hati-hati di area yang telah dibersihkan dari sampah dan material lain yang dapat mengganggu proses pertumbuhan karang. Proses ini dilakukan dengan penuh kehati-hatian oleh tim penyelam yang telah berpengalaman, dengan memastikan bahwa substrat diletakkan pada kedalaman yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan karang. Setelah peletakan substrat terumbu karang di Perairan Gondol, rencana jangka panjang adalah untuk terus memantau perkembangan ekosistem terumbu karang di kawasan ini. Diharapkan, dengan kegiatan pemulihan yang berkelanjutan, terumbu karang di perairan Gondol akan kembali tumbuh subur dan menjadi habitat yang sehat bagi kehidupan laut.
 
Acara peletakan substrat terumbu karang di Perairan Gondol pada 12 Februari 2025 ini merupakan langkah nyata komitmen bersama dalam menjaga dan melestarikan ekosistem laut di Bali. Dengan keterlibatan gereja, masyarakat lokal, pemerintah daerah, dan organisasi lingkungan, diharapkan langkah ini dapat menjadi komitmen dan panggilan hidup sebagai umat dalam menyatakan imannya. Bahwa melalui acara ini, nilai iman spiritualitas dibangun dan tidak hanya berbicara tentang bagaimana cara membangun hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga berbicara mengenai cara untuk membangun hubungan manusia dengan sesamanya dan manusia dengan alam (biota laut).

Selasa, 18 Feb 2025 | Oleh: admin sinode