Dalam rangka perayaan Paskah dan Peringatan hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2023, SMR Duta Kristama Jemaat Marga Rahayu Bangli mengadakan lokakarya bersama dengan Bank Sampah DYWIK yang terletak di Desa Tamanbali, Bangli.

Kegiatan yang digagas oleh PGSMR Duta Kristama Marga Rahayu Bangli ini sudah menjadi salah satu mata program yang disetujui oleh jemaat saat rapat jemaat pada awal 2023. Ide ini muncul melihat adanya potensi yang ada di sekitar gereja yaitu Bank sampah DYWIK yang menjadi induk dari 175 bank sampah lainnya.

Kegiatan yang berlangsung di Bank Sampah DYWIK ini, diikuti oleh ASMR, Vikaris, dan guru-guru serta pendamping Sekolah Minggu dengan kehadiran 25 peserta dan dengan dua narasumber yaitu Bapak I Wayan Sutirka dan Ni Kadek Dwi Pradewi.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 24 April 2023 dari pukul 09.00 s.d. 11.00 WITA. Selama 2 jam, kami belajar mengenai apa itu sampah dan pengelolaannya sehingga bisa mengurangi dampak negatif sampah yang setiap hari kita hasilkan.

Seperti dikemukakan di depan, kegiatan ini, selain untuk merayakan Paskah dan memperingati Hari Bumi, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai sampah yang kita hasilkan setiap hari, jenis dan bahayanya, serta keterampilan bagaimana mengelola sampah dengan baik yang dimulai dari setiap individu sebagai penghasil sampah kepada adik-adik Sekolah Minggu dan Remaja serta para guru dan pendamping. Lagipula, Yayasan MBM juga bekerjasama dengan Bank Sampah DYWIK.

Kegiatan dimulai dengan memuji nama Tuhan dan doa bersama di gereja. Selanjutnya bersama-sama kami pergi menuju Bank Sampah DYWIK yang berlokasi sejauh 3 km dari gereja. Di sana kami disambut hangat oleh founder Bank Sampah DYWIK yaitu Bapak I Wayan Sutirka.

Di tempat tersebut kami belajar mengenai sejarah sampah dari tahun 1970an hingga saat ini, di mana ada perbedaan signifikan. Pada tahun 1970an, sampah hanya berupa sampah organik dan kertas, namun seiring ditemukannya plastik pengganti kertas pada tahun 1980an, plastik menjadi dominan hingga sekarang. Melihat perkembangan akhir-akhir ini, narasumber mengajak kami untuk bisa memilah dan mengolah sampah dengan metode 3R: Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang). Salah satu kegiatan yang kami lakukan adalah keterampilan membuat gantungan kunci dari plastik bekas cairan pencuci piring.

Selain belajar mengenai hal di atas, beberapa guru SMR juga belajar mengenai pengolahan sampah organik, baik berupa eco enzym, maupun biopori.
Semua terberkati dalam kegiatan ini, dan anak-anak pun antusias menjadi agen penyelamat bumi.