PENGANTAR TEMA DAN SUB-TEMA MASA RAYA PASKAH GKPB TAHUN 2025
						
			
				5 Maret - 21 April 2025
oleh Kadeptubin GKPB (Pdt. Dr. Ni Luh Suartini, M.Th.)
Memasuki masa raya Paskah 2025 ini kita dipayungi Tema: MENJADI GEREJA PEMBAWA DAMAI dan Sub-Tema: “Dengan Semangat Kebangkitan Kristus, Marilah Kita Berbuat Kasih Yang Mendamaikan” (Bdk. Yohanes 3 : 16).
 
Sub Tema kita diambil dari teks ayat Firman Tuhan dalam kitab Yohanes 3:16 yang berbunyi demikian: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal". Untuk dapat memahami secara utuh makna dari Sub Tema kita berdasarkan ayat teks di atas, berikut penjelasannya:
1.       Konteks Percakapan Nikodemus dan Yesus 
Konteks dari teks ini (Yohanes 3: 16) secara keseluruhan perikop (Yohanes 3 : 1-21) memperlihatkan tentang percakapan Nikodemus dan Yesus. Nikodemus seorang Farisi pemimpin Yahudi yang datang mencari Yesus dan berkata kepada Yesus dengan sebutan Rabi, Guru yang diutus Allah. Inti dari percakapan itu Yesus menyampaikan kepada Nikodemus: Pertama, Tuhan datang dalam hal ini melalui kematian-Nya dikayu salib karena kasih-Nya dan setiap orang yang percaya kepada-Nya harus lahir baru. Lahir baru disini yang dimaksud oleh Yesus bukan secara fisik kembali menjadi bayi melainkan dalam Roh yang dari Allah yang membawa seseorang pada pertobatan yang dalam bahasa Yunani disebut metanoia (μετάνοια) artinya hidup yang telah diperbaharui dari cara hidup yang lama atau sia-sia kepada perubahan hidup baru sesuai kehendak Allah. Kedua, Yesus adalah Sang Terang yang menerangi dunia dengan segala kejahatan dosanya untuk diselamatkan dan menerima kehidupan yang kekal.
 
2.       Kasih-Nya Yang Besar. (Kasih Agape) 
Menurut referensi Lembaga Biblika Indonesia, pada ayat 16 inilah Yesus semakin mempertegas akan siapa diri-Nya sebagai anak Allah yang adalah Sang Sumber Kasih itu sendiri. Kasih-Nya yang besar mengungkapkan kasih-Nya yang begitu dalam sehingga Allah memberikan sesuatu yang sangat berharga yaitu Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus untuk menyelamatkan dunia ini. Puncak dari keagungan Kasih-Nya menjadi nyata melalui kematian-Nya. Pengorbanan Cinta kasih-Nya yang sejati dengan memberi nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang atau disebut dalam Bahasa Yunani (Agape: kasih tanpa syarat, kasih yang begitu dalam tak terbatas, kasih yang tidak mementingkan diri sendiri) yang menyelamatkan agar dunia beroleh hidup kekal. Ini menunjukkan bahwa Keselamatan bukan sesuatu yang diperoleh dengan kekuatan manusia tetapi melalui anugrah Allah yang besar tersedia bagi semua orang yang percaya kepada Yesus, yang datang sebagai perwujudan Kasih Allah kepada dunia. Kekuatan Cinta kasih yang besar itu (Agape) tidak berhenti pada kematian-Nya saja melainkan juga sekaligus kebangkitan Kristus yang membuktikan bahwa Ia adalah Tuhan yang menyelamatkan dan memberi kehidupan yang baru bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruslamat.
 
3.       Kebangkitan Kristus adalah Kemenangan yang membawa harapan semangat baru. 
Pertama, kemenangan atas kematian membuktikan bahwa maut tidak memiliki kuasa atas-Nya. Kuasa iblis dan kuasa jahat tidak dapat mengalahkan/menggagalkan karya keselamatan Allah bagi dunia. Kedua, kebangkitan Kristus memberi harapan baru. Harapan baru dapat juga dimaknai ada semangat baru dalam diri/semangat hidup yang diperbarui dengan motivasi, dorongan untuk bertindak melakukan sesuatu/berbuat sesuatu dalam hal ini ada aksi nyata dari perubahan sikap hidup yang digerakkan oleh cinta kasih Allah untuk mengalami transformasi spiritual yang disertai dengan gaya hidup baru dalam Kristus. Ketiga, dengan bangkit dari kematian-Nya membuktikan Yesus telah menang atas dosa dunia itulah pengorbanan-Nya umat manusia diberikan jalan untuk diperdamaikan dengan Allah, Ia mengalahkan kuasa dosa yang memisahkan manusia dari Allah. Jadi secara keseluruhan Kematian dan Kebangkitan Kristus bukan hanya sebuah peristiwa sejarah, tetapi juga kemenangan rohani yang membawa umat manusia kepada keselamatan, pengharapan dan kehidupan kekal.
 
4.       Marilah Kita Berbuat Kasih Yang Mendamaikan. 
Tidak ada Damai sejati bagi dunia tanpa pengorbanan Kristus telah menjadi bukti nyata dari Kasih Agape yang dimiliki-Nya. Kita telah ditebus dan menerima kasih-Nya yang besar itu oleh karena itu marilah kita meneruskan dengan berbuat kasih yang mendamaikan memiliki arti ada sebuah ajakan atau seruan untuk melakukan tindakan kasih yang dapat membawa kedamaian, baik hubungan dalam keluarga, persekutuan sebagai gereja, antar sesama maupun mayarakat yang lebih luas. Kasih yang mendamaikan berarti kasih yang tidak hanya menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada sesama dalam ucapan saja melainkan disertai dengan tindakan berbagi bagi sesama yang membutuhkan, tidak menindas orang lemah, orang miskin, membela hak-hak orang marginal, terpinggirkan, tidak tamak, tidak berlaku curang, mampu menyembuhkan perbedaan, mengurangi konflik, dan menciptakan suasana yang rukun harmonis. Ini adalah kasih yang tidak hanya menyayangi tetapi juga aktif dalam menciptakan perdamaian dan mengatasi perpecahan. Secara lebih dalam ajakan mendorong kita untuk hidup dalam kasih yang menyatukan, menghindari kebencian atau permusuhan, serta membangun hubungan yang penuh saling pengertian, mengampuni dan perdamaian
Berdasarkan itulah Sub Tema masa raya Paskah ini mengajak kita untuk menghayati kebangkitan Kristus yang membawa kemenangan dan pengharapan baru yaitu bangkitnya semangat baru sebagai tanda hidup baru dengan tindakan nyata. Melanjutkan kasih-Nya dengan berbelas kasih kepada sesama. Dalam memasuki Masa Raya Paskah ini, salah satu cara kita berbuat kasih yang mendamaikan dan berbela rasa kepada yang tertindas, marginal, yang membutuhkan adalah dengan mengosongkan diri (menyisihkan) apa yang ada pada kita untuk kita dapat berikan kepada orang lemah yang ada di sekitar kita. Itulah yang harus mendasari diri kita bahwa Tuhanlah yang lebih dulu mengasihi kita yang berdosa ini. Perbuatan kasih kita harus menjadi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu terlihat dalam teks-teks ayat Firman Tuhan dalam masa raya Paskah ini selaras dengan dua ayat Firman Tuhan dalam Yesaya 9:5 “Namanya disebutkan orang : Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa Kekal, Raja Damai”, dan 2 Korintus 5 : 19 “Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami”. Teks ini selaras dengan Tema kita : Menjadi Gereja Pembawa Damai sebagaimana teladan Kristus Sang Sumber Damai.
SELAMAT MEMASUKI MASA  RAYA PASKAH			
			
				
					kamis, 27 Feb 2025 | Oleh: admin sinode