Kurang lebih 2 tahun pandemi melanda kita semua, tidak terkecuali Indonesia. Dalam keterpurukan perekonomian yang dialami dalam masa tersebut, tidak banyak hal yang dapat diperbuat, karena keterbatasan interaksi dan juga kegiatan dalam sekala besar.  Wadah persekutuan ibu-ibu di Gereja Kristen Protestan di Bali dalam Persekutuan Dian Kristawati (PWDK) tidak banyak yang dapat dilakukan dalam menjalankan programnya selain koordinasi kebersamaan dalam media digital / online.

Dipertengan tahun 2022, masa-masa yang boleh dikatan endemi, PWDK melangsungkan sidangnya yang ke XVI secara tatap muka di Maha Bhoga Marga (17-18/6/22) dengan tema “Menjadi Gereja Pembawa Keadilan” dan sub tema “Berkat Allah Memampukan Perempuan Mewujudkan Keadilan Pelayanan” (Filipi 4:19). Semangat dan kehadiran para peserta sidang serta kreatifitas dari panitia bersama dengan pengurus dapat dilihat dari antusias para peserta untuk dapat menyiapkan segala sesuatunya dalam acara yang berlangsung selam 2 hari tersebut. Mulai dari registrasi, malam keakraban yang dilakukan per wilayah, pelatihan pengolahan berbagai hidangan telur dan yang tidak kalah penting persidangan dalam sidang pleno laporan pelayanan dan revisi AD/ART.

Pembukaan Sidang yang dihadiri oleh Majelis Sinode Harian, Deptubin, Kadeplapem juga yang lainnya tergambar adanya dorongan dan semangat untuk terus maju dalam pelayanan ibu-ibu di masa-masa yang akan datang. Pdt. Chistiana Welda Putranti, M.Fil secara khusus mengajak ibu-ibu untuk melihat tokoh Debora dalam pembacaan Firman Tuhan Hakim-Hakim 5, dengan meneladaninya sebagai kaum hawa yang bijaksana, berani, optimis, adil dan berfokus kepada Tuhan. “Sebagai pengurus yang dipercayakan di pusat, wilayah, jemaat, tetap layani Dia dengan berfokus padaNya, dan Tuhan akan memampukan dengan caraNya yang luar biasa” pesan penutup kotbah Pdt. Welda.

Selaku Ketua Panitia, Widhyasari Turker menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah ambil bagian dalam mendukung terlaksananya acara persidangan tersebut selain menampilkan video Mars PWDK yang dibuat khusus untuk Sidang Umum PWDK XVI.
“Salam sukacita untuk kita semua” sapaan Verasea Manurung selaku Ketua Umum PWDK sembari menyampaikan syukur boleh melalui masa-masa yang sulit namun tetap bisa berprogram. Diantaranya pemberian beasiswa sebanyak 24 anak di wilayah-wilayah pelayanan GKPB, seribu  bibit pohon ke jemaat-jemaat, kunjungan ke wilayah-wilayah, revisi AD/ART. Dalam kesempatan tersebut, Verasea juga menyampaikan maaf karena Pesparawi 2020 tidak dapat terlaksana karena pandemi Covid-19.

Majelis Sinode Harian GKPB yang di wakili oleh Bishop I Nyoman Agustinus, M.Th dalam sambutannya menyampikan kepada peserta sidang, bahwa ibu-ibu semua adalah perempuan hebat yang mana program ABA (Ayo Baca Alkitab) dapat menjadi contoh ketekunan untuk senantiasa menopang keluarga, jemaat dan masyarakat dengan Firman Tuhan. Melalui PWDK diharapkan dapat membentuk generasi yang kuat, tangguh dan adil yang diimplementasikan dengan sikap kesiapan dan kesediaan untuk dapat  berbagi. “Selamat bersidang ibu-ibu” penggalan sambutan Bishop sambil membuka persidangan dengan pemukulan kentongan.
Oleh –Oka