Sinode
GKPB
NEWS
Sinode GKPB
Gereja Kristen Protestan di Bali
Jl. Raya Kapal No 20, Kapal - Mengwi - Mangupura - Bali
Telp: (0361) 2747624 / 4425362 | Fax: (0361) 4424862 | Email: sinode.gkpb@gmail.com
Temu Raya XI: “The Beginning”

Pada tanggal 20-23 April 2023 bertempat di Wisma Nangun Kerti, Tabanan, PP. Kristiyasa akhirnya melaksanakan Temu Raya XI yang bertema “The Beginning”. Dengan ayat pembimbing dari Yosua 24:17a, “Sebab TUHAN, Allah kita.  Dialah yang telah menuntun kita...”. Temu Raya kali ini mengangkat tema The Beginning yang memulai kembali perjalanan bersama Kristus dan yakin bahwa bersamaNya kita akan berakar dan bertumbuh menjadi generasi yang bermanfaat juga dapat diandalkan gereja dan sekitar. Temu Raya kali ini dihadiri sebanyak 242 orang peserta yang terdiri dari sebaran jemaat GKPB se-Bali. Selama 4 hari Temu Raya berlangsung seru dan sangat meriah dengan banyaknya aktivitas kebersamaan yang dipersiapkan oleh panitia.

Pada Hari-1 sobat Kristiyasa baru sampai di WNK dan kegiatan dimulai dengan ibadah pembukaan yang dibuka oleh Pdt. Ketut Eddy Cahyana, M.Th.,  dan pembagian kelompok. Hari Pertama menjadi momen yang mungkin canggung karena disini masih belum saling kenal satu sama lain tapi tetap seru karena pembagian kelompok mengharuskan kita berkenalan dengan ice breaking yang seru. PP. Kristiyasa juga pada TR kali ini menciptakan sebuah lagu atau Theme Song Temu Raya XI yang berjudul “Nyanyian Baru”. Selagi belajar lagu ini bersama, sobat Kristiyasa juga dengan semangat melontarkan jargon, “Kristiyasa!” “Arise!” “Temu Raya XI!” “Let’s Begin!!!”. Begitulah hari pertama terlewati.

Pada Hari-2 ini sobat Kristiyasa mengawali pagi dengan senam bersama. Tentunya susahnya bangun pagi bukan jadi persoalan lagi, karena suara sirine yang keras membuat tidur sulit untuk dilanjutkan. Nampaknya peserta akan kangen dengan suara sirine ini. Hari kedua ini sobat Kristiyasa fokus dalam berbaur dengan teman sekelompoknya untuk membuat yel-yel, jargon dan bendera kelompok. Teman2 semua dengan sangat kreatif membuatnya. Dilanjutkan dengan 3 sesi yang diikuti dengan antusias dengan beberapa materi yang diberikan. Yang pertama ada Kak Prasyudyo dengan materi “Kristiyasa 101”. Pdt. Dewa Adhi dengan materi “Fellowship”. Kak Aga dengan materi “Leadership” dan Guest Star Temu Raya yang ditunggu-tunggu yaitu Pdt. Yerry Pattinasarany dengan materi “The Beginning”. Setelah sesi, hari kedua ditutup dengan ibadah tutup hari bersama lalu sobat Kristiyasa istirahat.

Hari-3, Hari yang sangat ditunggu-tunggu. Dimana hari ini sobat Kristiyasa melakukan Outbound ke Danau Buyan. Memasuki Hutan dengan diwarnai banyak sekali tantangan di sepanjang perjalanan. Dimulai dari ada yang kepleset jatuh ke comberan, kaki kotor karena masuk lumpur, kena tumbuhan Lateng sampai ada yang kena pacet. Nampaknya saat itu para pacet sedang panen darah ya. Tapi tidak sampai disitu saja, Outbound ini menjadikan kebersamaan semakin erat dengan games yang menolong mereka untuk terus kerja sama sampe ada yang cinlok. Ya, begitulah sobat Kristiyasa.

Hari semakin gelap, sobat Kristiyasa bersiap ke lapangan untuk malam puncak yaitu Malam Puji-pujian. Malam yang sangat hangat, di tengah kemeriahan Awarding dan api unggun yang menyala bersama sobat Kristiyasa se-Bali. Pastinya ini akan menjadi pemandangan yang jarang ditemui. Dilanjutkan pada MPP, semuanya bernyanyi memuji dan memuliakan Tuhan di tengah lapangan, bersorak bagi nama Tuhan. Menyadari betapa bersyukurnya kita mengenal Tuhan Yesus. Bersyukur untuk segala berkat di hari lepas hari yang Tuhan Yesus boleh beri dan kasih setiaNya yang tidak berkesudahan. Seru, hangat, terharu. Momen bersama teman-teman dan bersama Tuhan yang sangat berkesan.

Hari ke-4, menjadi hari terakhir dimana kita melaksanakan ibadah minggu pagi yang dipimpin oleh Pdt. Gusti Bagus Herry Kristian Sasmita, S.Th. dan beliau juga menutup Temu Raya XI kali ini. Acara ditutup dengan menyanyikan kembali Them Song Temu Raya XI: “Nyanyian Baru”. Lalu, melakukan foto bersama di lapangan membentuk huruf TR XI.

Pada akhirnya, kita semua kembali ke rumah masing masing. Tapi biarlah kenangan TR tetap di hati. Mateo Nautilus atau yang kerap disapa Teo yang adalah Ketua Panitia Pelaksana Temu Raya mengungkapkan beberapa susah senangnya saat persiapan TR, “Kami panitia tidak mudah untuk membagi waktu antara pelayanan dan pekerjaan, karena 70% dari panitia sudah bekerja, sehingga dalam persiapan TR dalam waktu 3,5 bulan cukup menguras tenaga, waktu dan materi yang extra. Kami juga cukup sulit berkoordinasi antar panitia, karena memang beberapa panitia berada di lintas wilayah yang cukup jauh. Kekhawatiran terbesar kami dalam TR XI adalah sedikitnya peserta TR yang mau mendaftar sebagai peserta, namun kenyataannya peserta yang mendaftar sesuai dengan harapan kami dan sangat antusias mengikuti kegiatan demi kegiatan selama 4 hari 3 malam."

 Dengan membawa segenap keinginan dan harapan, kami selaku panitia yakin bahwa kita mengikuti TR XI bukan untuk mencari kenyamanan, tetapi sebaliknya kita mengikuti TR XI untuk keluar dari zona nyaman untuk mendapat sesuatu yang positif sehingga dapat membangun diri kearah yang lebih baik dan membagikannya kemanapun dan dimanapun kita berada sebagai bentuk ucapan syukur kita kepada Tuhan Yesus atas berkat yang telah diberikan kepada kita.

Last but not least, kiranya sobat Kristiyasa terus menjadi anak muda yang solid dan selalu menjadi berkat dan teladan bagi semua orang. Sampai ketemu lagi di Temu Raya selanjutnya. “Kristiyasa!” “ARISE!!” “Temu Raya XI!” “LET’S BEGIN!!!"
 

Jumat, 12 May 2023 | Oleh: admin sinode